ILALANG ANGIN DAN SAYA
Kala siang angin menghampiri ilalang
Di bawah mentari mereka bercengkrama
Ilalang menari meliuk dibelai angin.
Siang begitu indah buat mereka
Tak ada hiruk-pikuk menyebalkan
Tak ada kasak-kusuk menjengkelkan
Siang begitu damai dan indah untuk mereka
Menari mengikuti gerak semesta.
Berkisah angin tentang perjalanan pagi menjelang siang
Tentang negeri yang indah, sangat indah
Yang kehilangan surganya perlahan-lahan
Hari demi hari penduduknya semakin sinting
Bahkan di sana kebenaran pun bisa dibeli
Bahkan di sana nyawa pun bisa melayang demi kertas
Ilalang mendengar kisah sang angin penuh ragu.
Adakah negeri seperti itu..?
tapi, angin tak pernah bohong
mungkin saja ada..!
Siang ini pun tak terasa berlalu
Angin ilalang dengan sepoinya menemani kelam yang hening
Angin berlalu ke ufuk timur menyambut matahari
Angin.. Angin..!
Kau akan kembali ke sini, rinduku..?
Temani saya di sini dengan cerita baru
Biar negeri itu penuh hiruk-pikuk tak tentu
Kau dan saya selalu damai di setiap saat
Seiring cumbu kita disaksikan ilalang.
Di bawah mentari mereka bercengkrama
Ilalang menari meliuk dibelai angin.
Siang begitu indah buat mereka
Tak ada hiruk-pikuk menyebalkan
Tak ada kasak-kusuk menjengkelkan
Siang begitu damai dan indah untuk mereka
Menari mengikuti gerak semesta.
Berkisah angin tentang perjalanan pagi menjelang siang
Tentang negeri yang indah, sangat indah
Yang kehilangan surganya perlahan-lahan
Hari demi hari penduduknya semakin sinting
Bahkan di sana kebenaran pun bisa dibeli
Bahkan di sana nyawa pun bisa melayang demi kertas
Ilalang mendengar kisah sang angin penuh ragu.
Adakah negeri seperti itu..?
tapi, angin tak pernah bohong
mungkin saja ada..!
Siang ini pun tak terasa berlalu
Angin ilalang dengan sepoinya menemani kelam yang hening
Angin berlalu ke ufuk timur menyambut matahari
Angin.. Angin..!
Kau akan kembali ke sini, rinduku..?
Temani saya di sini dengan cerita baru
Biar negeri itu penuh hiruk-pikuk tak tentu
Kau dan saya selalu damai di setiap saat
Seiring cumbu kita disaksikan ilalang.
Rabu, 19 Oktober 2016
LGane
PERASAAN KETAKUTAN
Takut
tidak sukses..?
Takut
tidak bahagia..?
Takut
mati..?
Semua
tentang perasaan ketakutan, perasaan ketakutan pasti semua manusia pernah
merasakannya bahkan saya juga pernah merasakan ketakutan dalam kehidup di dunia
ini.
Saya takut bahwa nanti saya tidak sukses, tapi saya disegarkan dengan kopi hitam ternyata kesuksesan itu ukurannya bukan harta, tetapi bagaimana diri ini mampu memahami benih-benih kehidupan.
Saya
takut nanti saya tidak bahagia tapi ternyata perjalanan ini mengajariku, bawah
perjalanan menikmati alam ciptaanNya inilah yang bahagia.
Saya takut akan kematian, tapi ternyata saya baru paham bahwa kematian itu sebenarnya adalah perjalanan kedua manusia sesudah perjalananan di dunia.
Mari
kita belajar dari petani..
"Anggaplah
kita ini petani, kita menyebarkan benih, kita siram, kita pupuk dan jaga tiap
hari, maka suatu-waktu akan berbuah.
Pertanyaannya
bagaimana kualitas buahnya..?
Baik
atau buruk..?
Yang
jelas dan pasti, semua sesuai dengan perlakuan kita terhadapnya.
Jadi
cepat atau lambat tetap jalan, jangan termakan oleh perasaan kawan. Kalau masih
takut sama perjalanan kehidup ini, hangatkan badan minum dulu kopinya.
Disini
untuk membuat Kenangan.
Disana
untuk mengabadikan Kenangan.
KETIKA MENTARI MENYAPA SECANGKIR KOPI
Ketika
siang diambang petang
Kala
senja telah hadir menyapa
Memeluk
erat menggantikan perjalanan
Mewarnai
kebesaran dari Allah
Agar
kita tersadar dan tidak terlena
Berpijak di dunia fana.
Ketika
cahaya senja telah mewarnai dunia
Semilir
angin berhembus menerpa layunya rerumputan
Menawarkan
kesejukan pada jiwa-jiwa yang gersang
Agar
kita sadar bahwa hidup ini hanya perjalanan persinggahan
Kala
senja semakin menjelma
Mengiringi
cahaya mentari yang semakin surut
Memperlihatkan
sebuah keagungan dari yang Kuasa
Akankah
kita terjauhkan dari kesombongan.
Wahai
hati..bawalah diri menghadap pemilikNya
Di
waktu seja mengharap kan jiwa yang tegar
Hanya
dengan bersabar tugas dan aktivitaspun selesei
Bersyukur
dengan muka tersungkur dalam senja sunrise
Berharap
pahit manis hidup ini menyatu dengan secangkir kopi
Berharap
berjumpa malaikat pemberi berkat.
Amin.
SECANGKIR KOPI UNTUKMU KAWAN
Ada
orang-orang yang selalu merasa diremehkan orang lain.
Ada
orang-orang yang selalu merasa disalahkan orang lain.
Ada yang
selalu merasa menjadi korban dari keadaan.
Hidup ini
indah kawan..
Berterima-kasihlah
kepada mereka yang meremehkanmu, menghinamu dan kepada situasi yang selalu
menekanmu, karena tidak
ada yang bisa kau pelajari dari mereka yang selalu memujimu.
Duduklah
sini, kita minum kopi dulu sambil memandang dari sudut yang berlawanan. Semoga
satu waktu kita disapa dengan panggilan, "Wahai jiwa-jiwa yang tenang"
KATA-KATA JEJAKI
Tidak
kunyatakan keindahanmu dalam kata,
tapi
kusimpan kasih dan kenanganmu dalam dada.
(Lgane)
Besok masih ada matahari yang menyinari
semesta,
jangan pernah berusaha untuk menghindari
dari sisi gelap.
(Lgane)
Betapa bahagia saat kita duduk menghadap
bulan bintang,
Dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu
jiwa, kau dan aku.
(Lgane)
Seperti bulan yang tetap terang ketika
tidak menghindari malam, dengan cintaku kamu tetap terang dalam dada.
(Lgane)
Meskipun aku tenang dan damai di atas awan
putih,
tapi aku gelisah dengan asap hitam gelap yang
naik mengubah awan putih.
(Lgane)
Saya yakin jiwaku dari tempat lain dan
saya berniat untuk berakhir di sana.
(Lgane)
Manusia
yang mati tidak dapat melakukan apapun, kita harus hidup dalam cinta, sebab
kita dilahirkan dengan cinta di dunia ini.
(Lgane)
Kebebasan di dalam secangkir
Kopi Hitam
Lebih baik kebebasan, daripada mempertaruhkan
hilangkan jiwa demi emas dan perak.
(Lgane)
Papua tidak akan pernah dihancurkan dari
luar. Jika kita goyah dan kehilangan kebebasan, maka kita menghancurkan diri kita
sendiri.
(Lgane)
Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa
roh.
(Lgane)
Kita manusia diberi kebebasan memilih dan
kita tidak dapat menghindari tanggung jawab terhadap Tuhan, Alam, dan Sasama.
(Lgane)
Cinta adalah karunia Tuhan kepada
jiwa-jiwa yang peka dan agung. Haruskah kita campakkan kekayaan ini dan kita
biarkan babi-babi itu memporak-porandakan dan menginjak-injaknya.
Dunia begitu penuh keajaiban dan
keindahan. Lalu mengapa kita hidup dalam terowongan sempit yang digali oleh penguasa-penguasa
itu untuk kita. Hidup penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan, mengapa kita
tetap membiarkan belenggu di pundak dan kita patahkan rantai yang menjerat kaki
kita, lalu berjalan bebas menuju kedamaian.
(Lgane)
Tanpa memandang latar
belakang, semua umat manusia sama, itulah sejatinya HIDUP.